Dewi ‘Dee’ Lestari – SUPERNOVA #5 Gelombang

ISBN : 9786-02291-0572
Harga : Rp 79.000,-
Total Halaman : 492 halaman
Genre : Novel Fiksi
Tahun Terbit : 2014
Penerbit : Bentang Pustaka



Siapa yang ngikutin Supernova series-nya Ibu Suri Dewi ‘Dee’ Lestari? *ngacung* ^^ Udah tahu kan kalau bulan Oktober 2014 kemarin Ibu Suri baru aja ngerilis ‘anak’ barunya dari series Supernova ini. Setelah ‘kakak-kakak’-nya yang duluan ‘lahir’ sebelum Gelombang, akhirnya Ibu Suri kembali memuaskan keinginan dan ekspektasi pembaca setia Supernova yang selalu menanti kelanjutan kisah rumit nan menarik dari series Supernova ini.

Buat kalian yang belum pernah baca sekali pun serial novel Supernova, berikut review singkat tentang judul-judul terdahulu sebelum Gelombang:

  1. Kesatria, Putri, & Bintang Jatuh
  2. Akar
  3. Petir
  4. Partikel


Saran saya sih, kalian wajib baca buku-buku sebelumnya tentang Supernova ini, dimulai dan diurut dari buku pertama sampai buku Gelombang. Kenapa? Karena ceritanya akan saling berkaitan dan sambung-menyambung menjadi satu kesatuan pada akhirnya nanti. Oh ya, sedikit bocoran nih. Ternyata Ibu Suri pun sekarang sudah mulai menulis cerita kelanjutan sekaligus judul terakhir dari serial Supernova ini. *yaaay ^^ excited* Jadi buat kamu yang masih ketinggalan cerita seru tentang Supernova, masih ada waktu untuk mengejar ketinggalan dengan membaca serial sebelumnya. ‘Si pamungkas’ dari serial Supernova ini nanti berjudul Inteligensi Embun Pagi, tapi belum tau kapan akan dirilisnya. :(


Di buku #5 Gelombang ini ceritanya dimulai dengan potongan kisah Gio yang masih mencari keberadaan Diva yang hilang ketika trekking di jantung hutan Amazon. Setelah berusaha sekuat tenaga tanpa hasil apapun, akhirnya Gio memutuskan untuk pulang ke Jakarta. Namun di tengah kebimbangannya, seseorang yang misterius menemuinya dan memberikannya sebuah petunjuk dan sebuah batu yang berukirkan suatu simbol. Meskipun aneh dan asing namun Gio merasakan dalam hatinya bahwa ia mengenali simbol itu.


Setelah potongan kisah Gio di awal, buku Gelombang secara keseluruhan menceritakan seorang tokoh baru. Seperti buku-buku sebelumnya, setiap buku menceritakan satu tokoh berbeda namun berkaitan. Dan di buku Gelombang inilah seakan-akan tirai penasaran kita tersingkap. Meskipun belum semuanya terjawab, tapi kebanyakan dari 'tanda tanya' sejak buku pertama, akan banyak terjawab di buku kelima ini.

Buku Gelombang bercerita tentang seorang anak asli Medan bernama Alfa yang sejak dia kecil sudah memiliki kemampuan aneh atau lebih tepatnya banyak hal aneh yang terjadi di sekelilingnya. Apalagi setelah upacara Gondang, Alfa selalu dihantui mimpi buruk yang selalu ditakutinya. Sampai akhirnya karena keanehan-keanehan yang terjadi di kampung mereka membawa keluarga Alfa memutuskan untuk pergi merantau ke Jakarta. Di Jakarta pun hidup mereka masih sulit namun karena kerja keras dan kepintaran serta kegigihan Alfa, ditambah dengan faktor keberuntungan dan kengototan, Alfa dengan terpaksa pergi ke Amerika menggantikan abangnya untuk bekerja sekaligus sekolah di sana. Di Amerika pun Alfa harus bekerja keras lebih keras dari siapapun. Bukan Alfa namanya kalau tidak berhasil karena usaha kerja kerasnya sendiri. Setelah lulus dari SMA, Alfa berhasil mendapatkan beasiswa penuh di kampus Cornell di New York dan magang di Wall Street. Namun semua kesuksesannya ternyata tidak menjauhkannya dari mimpi buruk yang selama ini terus menghantuinya. Mau tidak mau, suatu saat nanti dia harus menghadapi dan mencari tahu sendiri arti dari semua mimpi buruknya.


Setelah buku ke #4 Partikel yang menceritakan tokoh Zarah dengan sentimental dan sudut pandang cerita seorang wanita, kini di buku Gelombang Dee berhasil mengantarkan cerita dari sudut pandang seorang laki-laki. Bukan hanya itu, di setiap bukunya Dee pasti menyelipkan latar cerita khas Indonesia seperti dalam buku Gelombang ini terasa sekali nuansa Medan dan ke-Batak-annya di awal cerita tentang Alfa. Membaca buku Gelombang ini juga mengingatkan saya pada buku ke #2 Akar tentang Bodhi dan #3 Petir tentang Elektra, karena sambil membaca buku ini saya menemukan diri saya tertawa lepas. Yup, ini bukan buku serius tentang kerumitan Supernova dan alam semesta dengan tetek-bengek-nya. Ini hanya novel fiksi dengan sentuhan sains yang bisa membawa kita ke tahap instrospeksi diri sambil tertawa lepas selagi kita mengikuti kisah-kisah mereka yang saling mengait satu sama lain. Tidak diragukan, Ibu Suri Dee memang seorang penulis jenius. Dari setiap bukunya kita bisa tahu bahwa buku ini tidak dibuat main-main melainkan melalui riset terukur yang sesuai dengan alur dan tema cerita. Dua jempol untuk Ibu Suri, Dewi 'Dee' Lestari, dan serial Supernova ini. Semoga di seri terakhir nanti ceritanyanya akan semakin klimaks dan tidak mengecewakan. ^^




[GIVEAWAY]
Ada satu buku dari series Supernova yang akan diberikan, yaitu seri ke #2 'Akar'. Caranya gampang kok, cukup ikuti step by step-nya di bawah ini:

  • Follow akun blog ini.
  • Berikan komentar di post page ini tentang novel series apa dan siapa novelis yang paling kamu suka sertakan juga alasannya.
  • Hanya satu orang yang beruntung yang akan dikirimi buku Akar, dilihat dari komentar yang paling menarik. ^^
  • Pembaca yang beruntung akan diumumkan di postingan ini pada tanggal 15 Juni 2015.




2 comments:

Sampai saat ini sih masih bertahan Harry Potter dan JK Rowling, dari segi ceritanya bisa diambil banyak pesan dalam segi cinta, persahabatan, keluarga, pengorbanan. Dari alurnya yang nggak ketebak, yang menemani fantasi masa kecil. Dari karakternya juga seperti Snape, mengajarkan agar kita jangan menilai orang dari luarnya. Bukan cuma itu, dari segi penulisnya, Rowling ngajarin saya buat nggak gampang nyerah, siapa sangka dulu dia miskin, ditolak belasan penerbit untuk Harry Potter? Sekarang, luar biasa. Harry Potter isn’t just a story pokoknya.

email : umi.marfa@gmail.com

10 Juni 2015 pukul 12.41  

Hallo Marfa Umi :) iya setuju banget sama cerita Harry Potter. Jadi ingat dulu jaman sekolah sampai deg-deg-an nungguin setiap bukunya dirilis apalagi film sekuelnya. Jadi kangen sama tokoh Harry dkk. ^^ (Saya juga sempet nangis waktu tau cerita Prof. Snape)

11 Juni 2015 pukul 03.46  

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda