Sinopsis:

Menunaikan ikrar mereka untuk berkarya bersama, pasangan Dimas dan Reuben mulai menulis roman yang diberi judul Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh.

Paralel dengan itu, dalam kehidupan nyata, sebuah kisah cinta terlarang terjalin antara Ferre dan Rana. Hubungan cinta mereka merepresentasikan dinamika yang terjadi antara tokoh Kesatria dan Putri dalam fiksi Dimas dan Reuben. Tokoh ketiga, Bintang Jatuh, dihadirkan oleh seorang peragawati terkenal bernama Diva, yang memiliki profesi sampingan sebagai pelacur kelas atas.

Tanpa ada yang bisa mengantisipasi, kehadiran sosok bernama Supernova menjadi kunci penentu yang akhirnya merajut kehidupan nyata antara Ferre-Rana-Diva dengan kisah fiksi karya Dimas-Reuben dalam satu dimensi kehidupan yang sama.



Bukan novel baru, tapi jujur ini buku serial novel pertama karya penulis dalam negeri yang admin baca. Buku ini adalah cetakan ketujuh dan seri/episode pertama dari serial novel karangan Dee (Dewi Lestari) berjudul SUPERNOVA.

Ada beberapa alasan kenapa jarang sekali admin baca buku karya penulis dalam negeri, bahkan buku best seller sekalipun. Salah satu alasannya adalah, mengutip kata-kata Haruki Murakami, sebuah buku harus dibaptis oleh waktu. Jadi biar waktulah yang akan menentukan kapan buku atau karya itu akan hadir di perpustakaan pribadi admin. Dan waktu bagi SUPERNOVA karya Dee hadir kali ini. Setelah direkomendasikan oleh beberapa teman dan melihat banyak respon positif yang ditujukan baik bagi Dee maupun karya-karyanya, maka kali ini admin memutuskan untuk membaca dan mengulas episode pertama dari SUPERNOVA.

Keseluruhan cerita dirangkum secara ringkas oleh sinopss di atas. Sepasang pasangan homo (Dimas dan Reuben) tanpa disadari sedang menuliskan kisah cinta pelik yang secara nyata sedang dijalani oleh pasangan terlarang Ferre dan Rana.

Ferre sebagai seorang eksekutif muda berperan sebagai Kesatria yang mencintai sang putri, Rana, yang bersuamikan Arwin. Namun sang Putri yang juga mencintai Kesatria belum bisa terlepas atau melepaskan diri dari suaminya, tidak sekarang tidak dengan status sosialnya dan citra keluarga mereka yang akan luluh lantah bila Rana bersatu dengan Ferre. Hingga suatu hari Arwin lah yang dengan kebesaran cintanya rela melepaskan Rana untuk pergi ke sisi Ferre karena menyadari bahwa cintanya pada Rana begitu besar sehingga ia cukup berbesar hati melihat Rana berbahagia dengan Ferre. Saat itulah Rana sadar akan makna cinta dan terbebas dari kungkungan belenggu kasat mata yang selama ini mengikatnya. Rana pun sadar bahwa cinta Arwin padanya adalah cinta yang membebaskan hingga akhirnya memilih untuk tetap bersama Arwin.

Ferre yang patah hati dan putus asa hampir-hampir mati oleh tangannya sendiri, namun seorang Bintang Jatuh menyelamatkannya dari jurang keterpurukan. Diva, sang Bintang Jatuh, menjadi refleksi diri Ferre yang seutuhnya. Diva yang ternyata adalah si Supernova membawa energi positif bagi Ferre dan mereka pun menemukan makna cinta.

Well, singkat ceritanya adalah seperti itu namun kenyataannya buku ini tidak hanya memuat romansa kisah cinta tapi juga dileburkan dengan penjabaran intelektual mengenai banyak hal. Perpaduan romantis antara ilmu pengetahuan dan kisah cinta menjadikan cerita ini kaya makna bukan hanya satu episode yang menawarkan kisah cinta mengharu biru bak sinetron opera sabun. Lebih dari itu, ada banyak hal yang dapat kita ambil dalam buku ini sehingga kita dapat lebih memaknai hidup, memaknai arti cinta itu sendiri bagi pribadi kita masing-masing.

My favorite parts are the poems. Dee adalah seorang penyair andal, tak diragukan lagi. Dan seringnya admin mengulang-ulang membaca kembali bait-bait puisi dalam buku ini, dan mengacuhkan deskripsi ilmiah Dimas-Reuben yang membosankan. Sorry for that ^^


Telepati itu bualan, umpatnya, makanya Alexander Graham Bell ditakdirkan untuk menjadi penemu telepon.
Putri, aku ingin sekali tuli. Sekawanan samurai terbuat dari huruf datang menyerang.

0 comments:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda