Apa yang akan kamu lakukan sebelum kamu pergi ke suatu tempat untuk ber-traveling? Apa yang akan kamu siapkan pertama kali? Budget-kah atau rencana perjalanan (itinerary) atau kamu akan mencari-cari semua informasi penting tentang negara/daerah tujuan wisata kamu?
Salah satu cara gampang untuk mendapatkan informasi bahkan tips & trick sebelum kamu berwisata adalah dengan memperbanyak referensi bacaan dan buku ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat kalau kamu berencana untuk berkeliling ke negara-negara di ASEAN.
Synopsis:
Asia Tenggara memang tidak ada habisnya mencuri perhatian para penikmat perjalanan. Menarik dan selalu ada cerita ! Ayutthaya, Angkor Wat, dan Intramuros adalah wujud kemegahan yang rendah hati. Ada juga Mint Museum of Toys yang bisa membawa kita terbang ke masa kanak-kanak. Belum lagi kisah dua pohon besar di Phnom Penh yang menyimpan kenangan menyayat hati. Dan sebuah fakta, bahwa di dasar laut indah Morotai tengah tertidur dengan tenang saksi Perang Dunia II.
The DestinASEAN mengajak kita menikmati perjalanan ke 10 negara ASEAN dan goresan pengalaman 11 penulis. Dengan pilihan destinasi yang berbeda mereka mengisi perjalanan dengan cara masing-masing: mengamati perilaku masyarakat, mengingat jejak sejarah masa lampau, mempelajari budaya, dan menyapa alam. Traveling kali ini bukan lagi tentang pergi ke banyak tempat dengan bujet seminim mungkin, melainkan tentang "rasa haus yang tertawarkan".
Jangan kaget kalau liat buku ini ditulis oleh banyak penulis, karena tiap penulis adalah travel blogger dan mereka masing-masing akan menceritakan kisahnya mengenai satu tempat/negara yang dikunjunginya. Jadi ada sepuluh orang yang akan bercerita tentang pengalaman mereka di sepuluh negara ASEAN, yup termasuk di Indonesia. ^^
Ada empat kategori dalam buku ini yang bermaksud membagi cerita dari masing-masing penulis kedalam empat tema besar, yaitu:
Jadi gak akan bingung dan bosen karena tiap cerita beda penulis, beda pengalaman dan berbeda pula temanya. :)
Ada satu hal yang menarik perhatian tentang beberapa negara di ASEAN. Seperti yang sudah kita ketahui, beberapa tourist attraction yang paling terkenal di ASEAN adalah negara-negara yang masih menyimpan bukti-bukti sejarah tentang kekejaman yang mereka alami di masa perang seperti Cu Chi Tunnels di Vietnam, kota Vieng Xai di Laos, dan The Killing Fields of Choeung Ek di Kamboja. Yang unik adalah cara mereka merepresentasikannya, yaitu dengan sistem audio yang direkam dan dapat didengarkan secara personal oleh setiap wisatawan. Jadi para wisatawan akan dirangsang untuk berimajinasi melalui rekaman suara yang menceritakan kejadian sebenarnya di masa itu sambil melihat dan berkeliling di tempat kejadian perkara. :) such a unique way to attract many tourist aight~ mungkin bisa juga diterapkan di beberapa atraksi wisata di Indonesia.
Suatu atraksi wisata sejarah yang terlihat biasa saja atau nampak membosankan akan menjadi lebih menarik bila dilengkapi dengan atraksi audio yang dapat menggambarkan dan menceritakan sejarah dengan lebih atraktif.
Oke balik lagi ke buku The DestinASEAN ini, My favorite part is Roy Saputra yang bercerita tentang pengalamannya naik gunung di Singapura. But my favorite travel writer is Marischka Prudence. :)
Jujur, beli buku ini karena sebelumnya mupeng liat blog-nya kak Prue. :))
Ada juga cerita tentang Indonesia lho. Bagiannya kak Prue dan Adis berbagi cerita tentang Morotai, Jailolo, dan Sumatera Utara.
Sayang ada satu kekurangan buku ini, foto-fotonya gak ada yang berwarna :(
Selalu menyayangkan travel book yang tidak dilengkapi dengan foto berwarna, karena jadi gak keliatan jelas gambarannya. How can I imagined a beautiful sunset from a black-and-white picture? :(
Jadi triknya adalah setelah baca buku ini, mampir juga ke blog-nya para author masing-masing dan siap-siap makin mupeng traveling keliling ASEAN. ^^
And many others attractive stories were written here, so what are you waiting for?
Plan your trip, grab this book and you're ready to explore ASEAN countries and don't forget to write your own story. ^^
Salah satu cara gampang untuk mendapatkan informasi bahkan tips & trick sebelum kamu berwisata adalah dengan memperbanyak referensi bacaan dan buku ini bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat kalau kamu berencana untuk berkeliling ke negara-negara di ASEAN.
Synopsis:
Asia Tenggara memang tidak ada habisnya mencuri perhatian para penikmat perjalanan. Menarik dan selalu ada cerita ! Ayutthaya, Angkor Wat, dan Intramuros adalah wujud kemegahan yang rendah hati. Ada juga Mint Museum of Toys yang bisa membawa kita terbang ke masa kanak-kanak. Belum lagi kisah dua pohon besar di Phnom Penh yang menyimpan kenangan menyayat hati. Dan sebuah fakta, bahwa di dasar laut indah Morotai tengah tertidur dengan tenang saksi Perang Dunia II.
The DestinASEAN mengajak kita menikmati perjalanan ke 10 negara ASEAN dan goresan pengalaman 11 penulis. Dengan pilihan destinasi yang berbeda mereka mengisi perjalanan dengan cara masing-masing: mengamati perilaku masyarakat, mengingat jejak sejarah masa lampau, mempelajari budaya, dan menyapa alam. Traveling kali ini bukan lagi tentang pergi ke banyak tempat dengan bujet seminim mungkin, melainkan tentang "rasa haus yang tertawarkan".
Jangan kaget kalau liat buku ini ditulis oleh banyak penulis, karena tiap penulis adalah travel blogger dan mereka masing-masing akan menceritakan kisahnya mengenai satu tempat/negara yang dikunjunginya. Jadi ada sepuluh orang yang akan bercerita tentang pengalaman mereka di sepuluh negara ASEAN, yup termasuk di Indonesia. ^^
Ada empat kategori dalam buku ini yang bermaksud membagi cerita dari masing-masing penulis kedalam empat tema besar, yaitu:
- People-Culture,
- City-Menghirup Atmosfer Kota,
- History-Menguak Sejarah, Belajar dari Kekalahan,
- Nature-Menyapa Alam.
Jadi gak akan bingung dan bosen karena tiap cerita beda penulis, beda pengalaman dan berbeda pula temanya. :)
Ada satu hal yang menarik perhatian tentang beberapa negara di ASEAN. Seperti yang sudah kita ketahui, beberapa tourist attraction yang paling terkenal di ASEAN adalah negara-negara yang masih menyimpan bukti-bukti sejarah tentang kekejaman yang mereka alami di masa perang seperti Cu Chi Tunnels di Vietnam, kota Vieng Xai di Laos, dan The Killing Fields of Choeung Ek di Kamboja. Yang unik adalah cara mereka merepresentasikannya, yaitu dengan sistem audio yang direkam dan dapat didengarkan secara personal oleh setiap wisatawan. Jadi para wisatawan akan dirangsang untuk berimajinasi melalui rekaman suara yang menceritakan kejadian sebenarnya di masa itu sambil melihat dan berkeliling di tempat kejadian perkara. :) such a unique way to attract many tourist aight~ mungkin bisa juga diterapkan di beberapa atraksi wisata di Indonesia.
Suatu atraksi wisata sejarah yang terlihat biasa saja atau nampak membosankan akan menjadi lebih menarik bila dilengkapi dengan atraksi audio yang dapat menggambarkan dan menceritakan sejarah dengan lebih atraktif.
Oke balik lagi ke buku The DestinASEAN ini, My favorite part is Roy Saputra yang bercerita tentang pengalamannya naik gunung di Singapura. But my favorite travel writer is Marischka Prudence. :)
Jujur, beli buku ini karena sebelumnya mupeng liat blog-nya kak Prue. :))
Ada juga cerita tentang Indonesia lho. Bagiannya kak Prue dan Adis berbagi cerita tentang Morotai, Jailolo, dan Sumatera Utara.
Sayang ada satu kekurangan buku ini, foto-fotonya gak ada yang berwarna :(
Selalu menyayangkan travel book yang tidak dilengkapi dengan foto berwarna, karena jadi gak keliatan jelas gambarannya. How can I imagined a beautiful sunset from a black-and-white picture? :(
Jadi triknya adalah setelah baca buku ini, mampir juga ke blog-nya para author masing-masing dan siap-siap makin mupeng traveling keliling ASEAN. ^^
And many others attractive stories were written here, so what are you waiting for?
Plan your trip, grab this book and you're ready to explore ASEAN countries and don't forget to write your own story. ^^
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar