Dan Brown – The Lost Symbol
ISBN: 978-979-1227-87-2
Price: Rp 110.000,-
Total Halaman: 705
Genre: Fiksi Ilmiah
Tahun Terbit: 2010 (Versi Bahasa Indonesia)
Penerbit: Bentang Pustaka


The Lost Symbol menurut saya adalah seri prof. Langdon yang paling sentimental dari segi jalan ceritanya. Masih tetap mengusung tema cerita kontroversial khas Dan Brown dan juga penokohan yang cerdik dan tak terduga. Bagi yang familiar dengan jalan cerita The Da Vinci Code maupun Angels & Demons pasti juga akan menyukai jalan cerita buku ini.


Prof. Langdon kali ini tidak terjebak dalam dunia yang asing baginya atau bersinggungan dengan orang-orang asing yang tak dikenalnya. Justru orang-orang terdekatnya yang sudah menjadi seperti saudaranya sendirilah yang sedang mengalami masalah dan berada dalam kondisi kritis. Parahnya, hanya Prof. Langdon seoranglah yang bisa menolong mereka dengan cara memecahkan kode tersandi yang terukir dalam sebuah piramida yang telah dipercayakan selama bertahun-tahun untuk dijaga kerahasiaannya oleh Prof. Langdon sendiri. Berkutat dengan waktu yang hanya beberapa jam saja, dan ketidaktahuan Prof. Langdong mengenai Freemasons dia tidak sendirian tapi dibantu dengan beberapa pihak termasuk CIA!


Berbeda dengan dua buku sebelumnya yang mengambil setting cerita di benua Eropa, kali ini Dan Brown menyajikan misteri petualangan di negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Ada apa di USA yang bisa menjadi kontroversi? Bila sebelumnya di buku The Da Vinci Code dan Angels & Demons kita diberikan pertanyaan besar mengenai kebenaran agama dan kontroversi illuminati, maka di USA kita akan berkelut dalam misteri Free Mason.


Meskipun masih tetap menyinggung agama di beberapa bagian, tapi kebanyakaan buku ini berisikan informasi mengenai organisasi Freemasons dan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Noetic yang lebih memusatkan kepada kemampuan pikiran manusia. Sama seperti buku-buku sebelumnya, membaca karya Dan Brown adalah sebuah pengalaman seperti membaca sebuah hasil riset yang tidak main-main namun disajikan dalam suatu cerita petualangan misteri. Ya, kadang kita terlalu malas untuk membaca buku pelajaran atau buku ilmu pengetahuan tapi kalau buku pengetahuan itu dikemas dalam suatu cerita menarik maka kita pun akan membacanya dengan ‘lahap’. Meskipun buku ini diberi label fiksi tapi sebagian besar adalah penjelasan science yang akan menambah pengetahuan kita. Khususnya tentang Freemasons dan Ilmu Noetik. Kebanyakan orang memandang negatif mengenai organisasi Freemasons karena hanya mendengar desas-desus yang dikatakan orang lain atau bahan bacaan di internet yang sebetulnya sudah dikaitkan dengan agama sehingga kesannya Freemasons adalah aliran sesat. Well, setelah membaca buku ini saya tidak menganggap mereka adalah aliran sesat. Freemasons adalah sebuah organisasi yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan sejarah.

Yang paling menarik bagi saya adalah tentang ilmu Noetic itu sendiri. Sebetulnya beberapa agama sudah mempraktikkan bagaimana caranya memusatkan pikiran manusia untuk tujuan tertentu, contohnya melalui meditasi atau latihan pernapasan untuk memfokuskan pikiran. Secara science hal itu pun terbukti, seperti dalam Noetic yang memiliki ideologi dasar bahwa potensi pikiran manusia belum tergali sepenuhnya.

Kita baru sekedar mengungkap kulit terluar kemampuan mental dan spiritual kita.
Pikiran lebih berkuasa daripada tubuh.
Pikiran manusia bisa secara harfiah mengubah dunia fisik.
Kita adalah tuan dari alam semesta kita sendiri.
Ini rantai yang hilang antara ilmu pengetahuan modern dan mistisisme kuno.
Fakta-fakta mengenai pikiran manusia memang telah terbukti secara ilmiah dan praktek-praktek agama sesungguhnya adalah cara kita untuk melatihnya, agar pikiran kita terfokus. I believe in the future science and religion will be harmonized and the missing link will be conected.

Orang-orang kuno memiliki kebijakan ilmiah yang mendalam.

0 comments:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda